Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah suku Uighur yang wajib diketahui dan alasan pemerintah China mengekang suku Uighur

Siapakah suku Uighur ?

   Akhir-akhir ini kita sering melihat berita mengenai suku Uighur yang mondar-mandir menjadi bahan berita. Sebenarnya siapakah suku Uighur? dan ada apakah dengan mereka ?

   Suku Uighur merupakan salah satu suku yang menjadi bagian dari suku bangsa Turki. Sama seperti suku Kazhak, Mongol, Turkmen, Tajik, dan Uzbek, mereka masih satu rumpun sebagai bangsa Turki. Populasi suku Uighur sendiri saat ini berjumlah 12 juta orang yang tersebar diseluruh dunia.

Gambar : Penyebaran suku Uighur
   Sebagian besar mereka berada di negara China, tepatnya provinsi Xinjiang. Disana merupakan tempat lahir dan berkembangnya suku Uighur yang sudah ada sejak seribu tahun yang lalu. Sebagian besar dari mereka beragama Islam Sunni. 

   Di China sendiri mereka ada sekitar 11 juta orang. Pada dasarnya mereka jumlahnya tidak begitu kecil. Bila dibanding dengan penduduk negara Mongolia hanya 3 juta orang, suku Uighur jumlahnya 4 kali lipatnya. Suku Uighur menempati peringkat 5 di China sebagai suku dengan jumlah penduduk terbanyak dibawah suku Han, Zhuang, Hui, dan Manchu.

Asal-Usul suku Uighur

Gambar : Wilayah Uighur Khagnate
    Menurut wikipedia Uyghur-Wikipedia English, Uighur sendiri berasal dari Pegunungan Altai yang berada di Mongolia.  Bangsa Uighur dulu menjadi bangsa yang memerintah Mongolia di masa Uyghur Khaganate (600-800 Masehi). Setelah masa itu runtuh  oleh bangsa Mongol, mereka bubar dan pindah ke kawasan Tarim Basin (cekungan Tarim) yang saat ini bernama Xinjiang. Kalian bisa lihat disini Uyghur Khagnate . Mereka mendiami Xinjiang sudah mulai tahun 800-an.

Dikuasai China 

  Sejak tahun 850 masehi, suku Uighur sudah menepati kawasan Xinjiang dan memusatkan aktivitasnya di kota Kashgar. Hingga tahun 1876 masehi, kawasan Xinjiang diserang oleh dinasti Manchuria.
Ilustrasi dari serangan Bangsa Manchuria

   Dinasti Manchuria memasukan wilayah tersebut dan menggunakan penamaan Xinjiang yang digunakan hingga sekarang. Saat dinasti Manchu jatuh, pemerintah nasionalis China mengambil kekuasaan termasuk wilayah Xinjiang

Perang kemerdekaan Turkistan Timur

     Karena tidak terima atas kekuasaan pemerintah nasionalis China, Turkistan Timur sudah berusaha untuk melepaskan diri. Perang terjadi antara Turkistan Timur  (Uighur) terjadi dua kali yaitu tahun 1933 dan 1944.
    Sejak pecah erang kemerdekaan Turkistan Timur, pemerintah China mengambil langkah serius. Dengan memindahkan suku Han ke kawasan Xinjiang. Dan taktik itu berhasil membuat populasi Uighur berkurang.
    Tahun 1947 jumlah suku Han di Xinjiang hanya 5% , di tahun 2000 jumlah suku Han meningkat tajam menjadi 40%. Suku Uighur semakin tersisih karena suku Han memiliki kekuatan atas kendali ekonomi di Xinjiang.

Aturan pemerintah China dan pengekangan suku Uighur

Gambar : kamp edukasi suku Uighur

    Suku Uighur sendiri mayoritas pemeluk agama Islam. Namun pemerintah China menganggap agama Islam sebagai penghalang kemajuan bangsa dibidang ekonomi. Guru, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang berdarah Uighur dan Islam dilarang untuk puasa sejak beberapa tahun yang lalu.
   Bagi mereka yang menjalankan agama seperti memelihara jenggot, shalat, puasa, dianggap radikal. Pemerintah China akan memasukan mereka ke Kamp Edukasi yang tidak jauh-jauh untuk menghapus ajaran agama dan tradisi yang dilakukan suku Uighur.
  Saat ini diperkiarakan 1 juta orang sedang berada dibawah Kamp Edukasi termasuk anak-anak, pelajar, guru, dan pemuka agama disana.

Kenapa China takut Xinjiang merdeka

 Peta China harusnya : di gambar kanan berwarna merah, di gambar kiri berwarna putih

   China sendiri cukup cerdik dalam menguasai wilayah yang seharusnya tidak mereka miliki. Mereka menguasai Tibet, Inner Mongolia, dan Xinjiang. Saat ini ketiga wilayah tersebut merupakan daerah otonomi khusus dibawah pemerintah China. China menganggap Tibet penting karena pusat sumber air yang berkualitas, selain itu dari segi politik China menggunakan Tibet untuk memiliki hubungan dekat dengan India. Bagaimana Xinjiang ?

  Xinjiang memiliki posisi penting bagi China. Di tanah Xinjianglah cadangan terbesar  minyak bumi, gas alam, dan emas berada. Jadi wajar saja China begitu kuat mengontrol Xinjiang hingga lupa akan nilai Hak Asasi Manusia. Langkah pemerintah China begitu keras, mereka tidak menggunakan pendekatan yang lembut.

Kita lihat bagaimana kedepannya, apa langkah selanjutnya dari pemerintah China dan apa yang akan dilakukan dunia untuk membantu Uighur.

  Cukup sekian dari Penamorf,