Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan dropship dan reseller

perbedaan dropship dan reseller

Penamorf -  Halo sobat Pena! Bagaimana kabarmu? Semoga dalam keadaan baik-baik saja dan tentunya dalam lindungan Tuhan. Hidup ini tidak boleh mengandalkan satu penghasilan saja. Kata Warren Buffet, orang yang mengandalkan gaji maka satu langkah lagi akan menjadi jatuh miskin. 

Pernyataan ini kalau dipikir-pikir ada benarnya juga. Alangkah baiknya, kita sebagai orang yang hidup dijaman digital harus mempunyai sumber penghasilan bukan hanya dari gaji.  Kamu bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari berbagai macam hal. 

Mulai dari ngefreelance, bangun bisnis sampingan, menjadi influencer, bisa juga dari hobi yang kamu miliki. Saat ini dengan maraknya hadir marketplace dan online shop, tentu kita juga bisa mengambil keuntungan dari sana. 

Kita bisa memulai berjualan dengan menjadi dropshipper dan reseller.  Sebenarnya apa itu dropshiper? Apa itu reseller? Dan apa perbedaannya? Ini dia pembahasan 

A. Definisi Dropship dan Reseller

Keduanya sama-sama berjualan tapi pada cara kerjanya ada perbedaan yang cukup jelas. Dari definisi, berikut ini pengertian dropship dan reseller : 

Dropship adalah suatu istilah yang digunakan untuk kegiatan mempromosikan barang dagangan mirik orang lain tanpa harus memiliki stok barang

Reseller  adalah suatu istilah yang digunakan untuk kegiatan menjual barang dagangan dengan memiliki stock barang. 

B. Perbedaan Dropship dan Reseller

Ada beberapa perbedaan yang harus kalian ketahui sebelum menjadi seorang pemilik bisnis online. Berikut adalah perbedaan dropship dan reseller : 

Stock Barang

Dari segi stock barang, dropshiper tidak memerlukan yang namanya stok barang.  Sedangkan seorang reseller mengharuskan memiliki stok barang dari produsen langsung atau distributor. Repotnya menjadi seorang reseller adalah harus membeli barang dalam jumlah barang. 

Selain itu harus mempackaging barang yang akan dikirim ke customer. Sedangkan seorang dropshiper tidak perlu yang namanya stok barang dan juga packaging. Dropshiper hanya bertugas mencari customer. 

Modal yang dikeluarkan 

Kalau kamu memiliki banyak modal. Sebaiknya menjadi reseller langsung. Kenapa begitu? karena kamu bisa memiliki stok barang dan mengetahui produknya secara langsung. Menjadi reseller harus mengeluarkan modal dalam jumlah besar. Belum lagi biaya yang dikeluarkan untuk packaging, nanti akan meningkatkan harga jual. 

Berbanding terbalik dengan dropship. Dropship tidak memerlukan banyak modal untuk menjual barang. Modal yang dikeluarkan hanya kuota internet saja. Dan biaya transaksi yang nantinya harus dibebankan saat melakukan pembayaran ke pemilik stok barang

Resiko yang ditanggung

Dari stok barang dan modal yang dikelurakan tentunya kita bisa tahu mana yang paling beresiko. Dari keduanya tentu saja reseller memiliki resiko yang lebih besar. Pasalnya stok barang yang dibeli harus laku terjual. 

Kalau tidak laku bagaimana bisa modal yang dikeluarkan akan balik. Paling mentok menjadi reseller yang barangnya belum laku, harus mau jual rugi. Terus bagaimana dengan dropship? 

Jangan kira dropsip tidak memiliki resiko. Dropship sendiri harus membuat seorng dropshiper memantau stok barang yang ada di pedagang lain masih ada atau tidak. Kalau tidak ada, mau tidak mau harus jualan barang yang berbeda. 

Pelayanan

Dibalik besarnya resiko seorang reseller. Ternyata ada keunggulan tersendiri lo menjadi seorang reseller. Menjadi seorang reseller akan mempermudah pelayanan kepada customer. Seorang reseller akan langsung packaging dan mengirim barang. 

Berbeda dengan seorang dropshiper. Dropshiper memerlukan waktu untuk melayani seorang customer. Harus menghubungi dulu suplier, menunggu antrian orderan, baru barang dipackaging dan dikirim ke customer. 

Keuntungan 

Keuntungan keduanya sebenarnya bisa sama-sama besar. Tergantung bagaimana kamu bisa menjualnya atau tidak. Namun yang memiliki peluang paling besar mendapat untung adalah dropsiper. Pasalnya dropsiper tidak perlu menyetok barang, melakukan packaging, dan tidak menanggung resiko besar. 

Jadi bagaimana pilihanmu? Apakah menajdi dropshiper atau reseller?