Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Strategi investasi Lump Sum : Pengertian, Kelebihan, dan kekurangan

Penamorf - Halo sobat Pena! Semoga sehat dan juga dalam lindungan Tuhan. Kali ini  admin Pena akan ngobrolin tentng salah satu strategi investasi yang banyak dibahas beberapa media. Strategi ini merupakan lawan dari Dollar Cost Averaging. Namanya adalah strategi Lump Sum. 

Strategi ini sudah ada sejak lama dan cukup terkenal. Semuanya bisa menggunakan strategi Lump Sum. Entah pekerja kantoran hingga freelancer bisa mencoba strategi yang satu ini. Beberapa ahli mengatakan strategi lump sum sangat cocok untuk orang yang tidak punya penghasilan tetap. 

Terus kenapa ahli mengatakan begitu? Apa definisi lump sum sesungguhnya? Bagaimana manfaat dan kekurangannya? Berikut adalah pembahasan detailnya : 

Pengertian Strategi Lump Sum

Strategi investasi lump sum merupakan strategi dengan cara membayarkan sekaligus sejumlah uang pada instrumen investasi dan membiarkannya dalam jangka waktu tertentu tanpa membeli ulang instrumen investasi tersebut. 

Mungkin karena dibayar satu kali diawal, kesannya  sangatlah sederhana. Tapi tetap saja strategi ini memiliki kekurangan dibalik kelebihannya yang satu kali bayar. Dibawah ini adalah pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan strategi lump sump . 

Kelebihan Strategi Lump Sum

Bila kamu ada niatan berinvestasi dengan startegi Lump Sum, kamu akan merasakan beberapa kelebihan berikut :

A. Tidak perlu membeli instrumen investasi secara berkala

Membeli instrumen investasi secara berkala merupakan strategi Dollar Cost Averaging . Berbeda dengan strategi lump sum, kamu hanya perlu membayarkan sejumlah dana pada instrumen investasi. 

Tak perlu khawatir,  kedepannya instrumen itu naik atau turun. Cukup pantau saja, dan hold instrumen tersebut sesuai dengan rencanamu. 

B. Cocok untuk investasi jangka panjang asalkan.....

Lump sum dikenal sebagai strategi yang cocok untuk instrumen investasi tertentu. Instrumen investasi yang terlalu fluktuatif disarankan menggunakan strategi DCA.  Terus instrumen investasi apa saja yang cocok menggunakan strategi lump sum? 

Yang paling cocok adalah instrumen yang memiliki "trend naik". Sebut saja seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, dan emas. 

C. Cocok untuk investasi disaat harga turun atau market merah

Kalau kamu memaksa menggunakan strategi investasi Lump Sum pada instrumen investasi yang fluktuatif, usahakan kamu membelinya dikala market sedang merah  atau turun.  Harapannya dengan membeli saat harga turun, kedepannya bisa naik dan memberi keuntungan

Kekurangan strategi investasi Lump Sum

Dibalik keuntungan, maka ada juga sisi kekurangannya. Kira-kira apa ya kekurangan strategi lump sump? Berikut adalah kekurangan strategi lump sum : 

A. Sekalinya investasi di tempat yang salah, bisa rugi besar

Strategi lump sum sangat cocok untuk instrumen yang memiliki trend naik.  Jadi usahakan gunakan strategi ini untuk instrumen yang tepat. Dan jangan lupa lakukan investasi pada platfrom yang sudah dijamin dan diawasi oleh OJK. 

Pasalnya kalau sampai investasi ke suatu platfrom yang tidak diawasi OJK, bisa-bisa terkena tipuan. Investasi bodong saat ini sedang marak, harus jeli dan jangan sampai kamu rugi. 

B. Harus menentukan waktu yang tepat 

Beberapa instrumen yang nilainya fluktuatif (bisa berubah-rubah), hal yang paling ditunggu untuk membelinya adalah saat market sedang turun. Ketika harga dan market sedang naik, orang yang menggunakan strategi lum sum harus menunggu harga sednag turun.