Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Cloud Kitchen Bisnis Kuliner Era Digital

Pengertian Cloud Kitchen

Penamorf - Cloud Kitchen saat ini menjadi trend bisnis kuliner di berbagai negara. Dan sepertinya di Indonesia sendiri sudah ada bisnis cloud kitchen. 

Cloud Kitchen atau Ghost kitchen muncul karena adanya kemajuan teknologi. Di sisi lain menjadi sebuah jawaban pada industri restoran. 

Seperti yang diketahui, restoran dan kafe merupakan bisnis rentan bangkrut.  Menurut situs toptal.com setidaknya 60% restoran di Amerika Serikat gagal ditahun pertama.

Lantas apa itu Cloud Kitchen? 

Pengertian Cloud Kitchen

Cloud Kitchen memiliki banyak variasi sebutan. Sebut saja virtual kitchen, dark kitchen, ghost kitchen, bahkan shadow kitchen. 

Dibalik berbagai variasi sebutn cloud kitchen, pengertiannya sama kok. Yaitu suatu sistem yang diciptakan untuk bisnis Food Beverage dengan dapur yang disewakan kepada pelaku bisnis seperti restoran, katering. 

Lebih mudahnya layanan makanan tanpa adanya fasilitas dine in atau makan ditempat. Pemilik cloud kitchen hanya menyiapkan dapurnya saja. 

Setelah itu pelaku bisnis F&B akan menyewa dapur  dan menjual berbagai menu secara daring atau online melalui aplikasi seperti Gofood, ShopeeFood, dan lain-lain. 

Trend Cloud Kitchen semakin marak semenjak pandemi. Dimana restoran juga mulai sepi pengunjung dan banyak yang memilih makan diluar restoran. 

Kelebihan Cloud Kitchen dibandingkan bisnis F&B lainnya

1. Biaya Operasional lebih efektif

Cloud kitchen merupakan solusi bagi bisnis F&B yang sifatnya konvensional. Bisnis F&B konvensional seperti restoran memiliki kelemahan. 

Sebut saja seperti biaya pajak properti yang tinggi, gaji staff, biaya pemeliharaan, dan biaya lain-lain yang menjadi tanggungan.

Dengan cloud kitchen biaya-biaya diatas sudah dimanage dan diperhitungkan dengan baik. Sehingga pebisnis F&B tinggal mengikuti report keuangan  terkait biaya-biaya diatas. 

2. Modal yang jauhl lebih sedikit daripada bisnis F&B konvensional

Pebisnis F&B konvensional biasanya harus mendirikan tempatnya, memiliki peralatan dapurnya,  hingga kendaraan untuk pengantaran.

Dan semuanya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Selain itu balik modal juga membutuhkan waktu yang lama. 

Dengan adanya cloud kitchen baik itu dapur, perlatan, semuanya sudah disediakan. Pihak bisnis F&B hanya fokus pada makanan yang dijual. 

3. Menjangkau lebih luas konsumen

Cloud Kitchen akan menyediakan tim brand dan marketingnya sendiri. Jadi untuk menjangkau konsumen, bukan tugas dari pemilik bisnis F&B (owner). Melainkan tugas Cloud Kitchen. 

Jadi untuk promosi melalui sosial media, kerjasama dengan aplikasi pengiriman makanan, atau kerjasama dengan food vlogger semuanya diurusi oleh Cloud Kitchen. 

4. Buka cabang lebih cepat

Owner bisnis F&B memiliki peluang membuka cabang lebih cepat. Ketika suatu brand F&B gabung dengan Cloud Kitchen. 

Dan Cloud Kitchen tersebut membuka cabang di kota lain, maka owner bisnis F&B juga akan ikut membuka cabang mengikuti si Cloud Kitchen.

5. Food Suply Chain dan Safety sudah diurus

Ketakutan pebisnis F&B konvensional adalah ketikaa pasokan bahan makanan mendadak langka. 

Cloud Kitchen sudah memastikan berbagai jenis bahan makanan untuk tersedia. Selain itu kebersihan bahan makanan juga sudah memiliki standar yang sudah diterapkan. 

Startup Cloud Kitchen di belahan dunia 

1. Rebel Foods, startup cloud kitchen unicorn dari India

Dilansir dari berbagai sumber, Rebel Foods menjadi startup cloud kitchen yang berhasil meraih status unicorn di India.

Saat ini Rebel Foods sudah beroperasi di 6 negara dengan total 350 cloud kitchen yang mereka miliki. 

2. Panda Selected

Startup cloud kitchen ini berasal dari Tiongkok. Dibawah manajemen katering Beijing Lianchuang Juxing. 

Didirikan tahun 2016 dan memilikifokus pada operasi manajemen, katering, rantai pasok makanan untuk komersil.

3. Yummy Kitchen

Di Indonesia juga ada startup cloud kitchen. Yang sudah berkembang cukup besar adalah Yummy Kitchen. 

Saat ini sudah tersedia di berbagai kota seperti Tangerang, Bandung, Jakarta, Medan, dan kedepannya di Surabaya. 

Yap itu dia pembahasan mengenai cloud kitchen. Bagaimana apakah ada ketertarikan untuk gabung bisnis Cloud Kitchen?