yaiBKTmbgM7PTj7T3_tP5fn_ei-NAK2LXsKVBKmS 6 Resiko menggunakan Whatsapp Modifikasi - Penamorf
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Resiko menggunakan Whatsapp Modifikasi

 

Bahaya Whatsapp Modifikasi

Whatsapp merupakan aplikasi chat yang saat ini begitu populer. Penggunanya saat ini sudah mencapai 1 Miliar lebih yang tersebar diseluruh dunia. Whatsapp sebelumnya menjadi perusahaan sendiri yang didirikan oleh Jan Koum dan rekannya.

Pada akhirnya Whatsapp diambil alih oleh Facebook. Bisa dibayangkan banyaknya data yang dimiliki oleh Facebook.  Whatsapp mulai populer pada tahun 2011, dan berkembang pesat hingga saat ini. Seiring waktu Whatsapp menambah fiturnya yang berkaitan dengan privasi. 

Namun fitur privasi tetap saja dirasa kurang oleh sebagian orang. Sehingga muncul oknum-oknum yang memodifikasi WhatsApp asli. Saat ini ada jutaan orang yang menggunakan WhatsApp modifikasi. Dan orang-orang yang menggunakan Whatsapp Modifikasi  tidak mengetahui resiko yang menghantui mereka. 

Fitur-fitur WhatsApp modifikasi yang lebih unggul : 

Menyembunyikan status online, centang ganda,  dan status online. 
Bisa mengirim video dalam ukuran yang besar.
Mengunci suatu obrolan dengan sandi. 

Resiko menggunakan WhatsApp Modifikasi yang harus diketahui 

Akun terancam di blokir

Resiko pemblokiran akun WhatsApp bisa dibilang cukup serius.  Bayangkan chat, dokumen, atau media penting didalamnya hilang seketika. Maka dari itu disarankan untuk menggunakan WA asli yang ada di Playstore. Yang mana Whatsapp asli memiliki update keamanan setiap waktu. 

Pihak WhatsApp sendiri sudah mengatakan bahwa akan membatasi pemilik akun  WhatsApp modifikasi. Whatsapp modifikasi yang dimaksud adalah WhatsApp Gold, GB WhatsApp, Whatsapp Plus, dan yang lain. Jadi pengguna Whatsapp yang tidak resmi, siap-siap di blokir. 

Ada Iklan yang mengganggu

Sering mengunduh game tapi ada iklannya?  Sama seperti Game, WhatsApp modifikasi juga ada iklannya. Bagi pengguna itu hal yang sangat mengganggu dan kurang nyaman. Tetapi bagi pengembang WhatsApp modifikasi, iklan merupakan ladang uang. 

Pesan bisa disalah gunakan

Aplikasi WhatsApp Mod memiliki ancaman privasi yang lebih besar. Meskipun memiliki fitur privasi lebih, tetapi ancaman dari luar pengguna WhatsApp modifikasi tetap ada.  Ancaman berupa peretasan data, pesan, dan informasi pribadi bisa  menyerang kapan saja. 

Bisa disisipi virus 

Aplikasi WhatsApp mod memiliki kemungkinan untuk ditambah script berupa Virus atau malware.  Virus tersebut bisa berbahaya terhadap kemampuan smartphone. Ada yang mengalami over heat atau kepanasan. Hingga hp tiba-tiba sering mati dan baterai cepat habis. 

Privasi tidak aman

Malware bisa ada di Whatsapp Modifikasi

Privasi menjadi perihal yang sangat mahal. Apalagi sekarang sudah semakin banyak model pemerasan data. Misalkan ada foto yang tidak boleh diumbar, lalu foto tersebut digunakan untuk memeras pemiliknya. Tentu ini sepele dan akan mengusik pikiran. 

Privasi bukan hanya sekedar foto saja. Ada aplikasi yang digunakan dalam hp. Entah aplikasi m-banking, aplikasi dompet digital, atau  sosial media. Data-data pribadi yang melekat pada aplikasi itu cukup penting dijaga. Tujuannya agar tidak disalah gunakan dan merugikan. 

Aplikasi tidak resmi

Mengingat sederet  bahaya menggunakan Whatsapp modifikasi. Kedepannya daripada menanggung resiko yang tidak diinginkan, lebih baik gunakan aplikasi yang resmi. Aplikasi Whatsapp modifikasi juga merugikan Whatsapp resmi, karena akan mengurangi jumlah pengguna. 

Tidak ada update keamanan

Aplikasi Whatsapp Modifikasi tidak bisa update


Sering lihat notifikasi agar aplikasi di update. Sayangnya aplikasi Whatsapp Modifikasi tidak ada yang namanya update berkala. Whatsapp resmi sering membuat update. Ada beberapa hal yang menyebabkannya sering update. Biasanya ada fitur baru dan juga ada upgrade keamanan. Semakin kesini model hack WA dan peretasan mulai berbagai macam jenisnya. 

Baik itulah 6 bahaya menggunakan Whatsapp modifikasi. Jadi sekarang buruan ganti deh menggunakan WhatsApp resmi. Ngeri kan kalau terjadi apa-apa. Nanti apa jadinya kalau WhatsApp yang didirikan Jan Koum marah besar. Sekian dan Terimakasih