Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Kekurangan bekerja menjadi Freelancer

Kekurangan menjadi freelancer

Penamorf - Setiap pekerjaan pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Sebut saja menjadi seorang freelancer atau pekerja lepas. Kelebihannya adalah tidak terikat dengan kontrak tertentu. Penghasilannya bisa lebih besar dari yang lain. 

Para freelancer mengandalkan apa yang mereka punya. Kalau punya laptop mereka bisa menggunakannya untuk menjadi penulis lepas, desain grafis, dan lain-lain. Atau kalau hanya punya smartphone, mungkin bisa menjadi admin sosial media. 

Terlepas dari kebebasan menjadi seorang freelancer. Tentunya ada juga kekurangan menjadi seorang freelancer. 

Berikut adalah kekurangan menjadi Freelancer

1. Tidak memiliki penghasilan tetap

Keuntungan menjadi seorang freelancer adalah tidak terpatok dengan gaji tetap. Sayangnya itu bisa menjadi bumerang sendiri bagi seorang freelancer. Misalkan saat freelancer tidak memiliki proyek untuk dikerjakan. Bisa repot nanti secara finansial. 

Karena aturan finansial yang baik adalah neraca jangan sampai minus. Selain itu harus terhindar dari utang atau cicilan jangka panjang yang mengikat. 

2. Dicap Pengangguran

Bagi masyarakat Indonesia orang dengan pekerjaan tetap akan selalu nomor satu. Rata-rata profesi yang paling diincar adalah PNS. Apalagi menjadi seorang freelancer. Yang tidak pernah pergi kekantor, mendapat gaji bulanan tetap, dan tidak mendapat bonus akhir tahun. 

Intinya sebagian besar orang Indonesia belum begitu paham tentang freelancer. Bagi mereka keamanan gaji adalah yang utama. 

3. Saingan Ketat

Jumlah manusia seiring waktu semakin bertambah. Di Indonesia sendiri untuk usia produktif persentasenya sangat tinggi. Jadi wajar saja kalau jumlah persaingannya sendiri cukup ketat. Hal ini juga sama dengan dunia freelancer. 

Saat ini orang semakin tahu tentang freelancer. Dan pastinya persaingan didunia freelancer juga semakin ketat. 

4. Bertemu dengan klien bawel

Ini tergantung rezeki ya. Kadang ada beberapa tipikal klien. Ada klien yang kalem dan jarang meminta revisi. Dan kadang pula malah dapet klien yang rewel. Untuk menghadapi klien yang rewel  memang harus sabar. Hati-hati nanti reviewmu bisa tambah jelek. 

Komunikasi yang baik adalah kunci untuk menghadapi klien yang rewel. Biasanya klien yang bawel hobi banget yang namanya revisi. Bahkan sebelum deadline sekalipun. 

5.  Butuh waktu untuk meningkatkan reputasi

Reputasi bagi seornag freelancer itu penting. Bagi yang memiliki reputasi, mencari pekerjaan atau proyek akan mudah. Sayangnya untuk mendapatkan reputasi yang bagus itu perlu waktu. Kadang ada yang cepat mendapat reputasi. 

Sebenarnya itu tergantung rezeki dari Tuhan YME. Ada yang cepat banget mendapat reputasi. Dan ada pula yang butuh waktu lama untuk mendapat reputasi. Semua tergantung usahanya sendiri.